Post Top Ad

Post Top Ad

Sunday, March 22, 2015

10:16 PM

STANDAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DAN STANDAR OPERATING PROSEDUR



A.     Pengertian Standar
Banyak diskusi dalam mempelajari dan membahas definisi standar. Kamus Oxford meberikan beberapa pengertian konsep kunci mengenai definisi standar. Pertama, standar adalah derajat terbaik. Kedua, standar meberikan suatu dasar perbandingan. Ketiga, beberapa pengertian lain seperti tertulis dibawah ini ;

1.       Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsesus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya (PP 102 tahun 2000).
2.       Standar adalah suatu catatan menimum dimana terdapat kelayakan isi dan akhirnya masyarakat mengakui bahwa standar sebagai model untuk ditiru.
3.       Standar adalah suatu pernyataan tertulis tentang harapan yang spesifik.
4.       Standar adalah suatu pernyataan tertulis dari suatu harapan-harapan yang spesifik
5.      Standar adalah suatu patokan pencapaian berbasis pada tingkat tertentu ( dr.Yodi Mahendra ).
6.      Standar adalah suatu pedoman atau model yang disusun dan disepakati bersama serta dapat diterima pada suatu tingkat praktek untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ( Reyers, 1983).
7.      Standar adalah nilai-nilai (velues) yang tertulis yang meliputi peraturan-peraturan dalam mengaplikasi proses-proses kunci, proses itu sendiri, dan hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
8.      Standar adalah menaikkan ketepatan kualitatif atau kuantitatif yang spesifik dari komponen struktural dalam sistem pelayanan kesehatan yang didasarkan pada proses atau hasil suatu harapan (Donebean).

B.     Tujuan Standar
1.      Penerapan norma tingkat kerja yang diperlukan

C.     Manfaat Standar dan Komponen-Komponennya
Dalam membahas setiap standar pelayanan kebidanan digunakan format bahasan sebagai berikut.
1.      Tujuan yang merupakan tujuan dasar
2.      Pernyataan standar berisi pernyataan tentang pelayanan kebidanan yang dilakukan dengan penjelasan tingkat kompetensi yang di harapkan
3.      Hasil adalah hal yang akan dicapai oleh pelayanan yang diberikan dan dinyatakan dalam bentuk yang dapat diukur.
4.      Prasyarat adalah hal yang (obat, alat dan sebagainya). Agar pelaksan pelayanan dapat menerapkan standar.
5.      Proses berisi langkah-langkah pokok yang perlu diikuti untuk menerapkan standar.

D.     Pengertian SOP
1.      Suatu standar/pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong  dan menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.
2.      Protap merupakan tatacara atau tahapan yang harus dilalui dalam suatu proses kerja tertentu, yang dapat diterima oleh seorang yang berwenang atau yang bertanggung jawab untuk mempertahankan tingkat penampilan atau kondisi tertentu sehingga suatu kegiatan dapat diselesaikan secara efektif dan efisien. (Depkes RI, 1995)
3.      SOP merupakan tatacara atau tahapan yang dibakukan dan yang harus dialui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu. (KARS, 2000)

E.      Tujuan SOP
1.      Agar petugas menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas atau tim dalam organisasi atau unit.
2.      Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi
3.      Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas terkait.
4.      Melindungi organisasi dan staf dari malpraktek atau kesalahan administrasi lainnya.
5.      Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi

F.      Manfaat SOP
Memperlancar tugas petugas atau tim.
Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.
Mengarahkan petugas untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.
Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.

G.     Prinsip-Prinsip dalam penysunan SOP
Harus ada pada setiap kegiatan pelayanan.
Bisa berubah sesuai dengan perubahan standar profesi  atau perkembangan iptek serta peraturan yang berlaku.
Memuat segala indikasi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi pada setiap upaya,  disamping tahapan-tahapan yang harus dilalui setiap kegiatan pelayanan.
Harus didokumentasikan.

H.     Pembuatan SOP
1.      Merumuskan tujuan protap
2.      Menentukan judul
3.      Menentukan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan protap :
4.      Menterjemahkan policy / kebijakan / ketentuan – ketentuan / peraturan-peraturan kebijakan berguna untuk :
- Terjaminnya suatu kegiatan
- Membuat standar kinerja
Menyelesaikan suatu konflik dalam tim kerja
5.      Membuat aliran proses
6.       Bentuk bagan-bagan yang menggambarkan proses atau urutan jalannya suatu produk/tatacara yang mencatat segala peristiwa;
-  Memberi gambaran lengkap tentang apa yang dilaksanakan
-  Membantu setiap pelaksanaan untuk memahami peran dan fungsinya dengan pihak lain.
7.      Syarat suatu bagan harus dibuat atas dasar pengamatan langsung, tidak boleh dibuat atas dasar apa yang diingat serta disusun dalam“Flow of Work”. Teknik membuat pertanyaan-pertanyaan dasar :
-Tujuan  : Apa sebenarnya yang dikerjakan dan mengapa ?
-Tempat : Dimana saja dilakukan dan mengapa ?
-Urutan  : Kapan dilakukan dan mengapa waktu itu ?
-Petugas : Siapa yang melakukan dan mengapa oleh dia ?
-Cara   : Metoda apa yang dipakai dan mengapa dengan cara itu ?
8.      Menyusun prosedur atau pelaksanaan kegiatan; Prosedur atau pelaksanaan disusun berdasarkan atas hasil pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas (flow of work) yang menggambarkan suatu unit kegiatan yang terbagi habis  tercapai kepuasan kerja dan tercapainya tujuan.
I.         Langkah-langkah menyusun SOP
1.      Menentukan judul; yaitu judul dari SOP
2.      Menjelaskan pengertian judul ; Merupakan pengertin dari judul SOP
3.      Rumuskan tujuan; Yaitu tujuan yang diharapkan bila SOP dilakukan dengan benar
4.      Menentukan kebijakan;Yaitu hal hal yang mendasari suatu SOP yang dijadikan referensi, dasar kebijakan baik lokal maupun nasional, serta kesepakatan yang telah dilegalitas.
5.      Menentukan persiapan; yaitu fasilitas alat bahan yang harus tersedia untuk melakukan proses ( meliputi jenis, jumlah serta spesifikasinya)
6.      Membuat aliran proses;
Merupakan urutan prosedur yang runut dan rinci meliputi;
- Pra interaksi; yaitu kegitan yang harus dilakukan sebelum berinteraksi dengan pasien meliputi ceking dokumen dan klarifikasi
- Interaksi ; yaitu suatu kegiatan yang dilakukan saat berinteraksi dengan pasien , meliputi;- Orientasi, kerja, terminasi
- Post interaksi; yaitu kegiatan yang dilakukan setelah selesai berinteraksi dengan pasien
7.      Menentukan unit terkait; yaitu bagian lain dari bagian pelaku prosedur yang berkaitan, dan harus ada agar SOP bisa dilaksanakan dengan tepat dan benar .Dianjurkan utk mambuat bagan-bagan agar dapat memberikan gambaran lengkap

Penyusunan SOP (Standar Operasional Prosedur)
Penyusunan Standar Operasional Prosedur terbagi dalam tiga proses kegiatan utama yaitu:
1.      Requirement discovery berupa teknik yang digunakan oleh sistem tersebut untuk mengidentifikasi permasalahan sistem dan pemecahannya dari pengguna sistem
2.      Data modeling berupa teknik untuk mengorganisasikan dan mendokumentasikan sistem
3.      Process modeling berupa teknik untuk mengorganisasikan dan mendokumentasikan struktur dan data yang ada pada seluruh sistem proses atau logis, kebijakan prosedur yang akan diimplementasikan dalam suatu proses sistem.g

Macam-macam format SOP (Standar Operasional Prosedur)
Pada suatu SOP akan tergambar identifikasi, pengendalian, kemampuan selusur, konsistensi, dan akuntabilitas. Suatu SOP hendaklah mempunyai format sebagai berikut :
1.      Nama lembaga, nama selain pada kop juga ada pada setiap halaman.Judul, judul harus jelas terurai dan terukur. Karena, pada setiap prosedur diuraikan bagaimana mengerjakannya, judul mesti bergaya bahasa perintah (direktif) untuk menjelaskan ‘siapa mengerjakan apa’.
2.       Halaman, harus tertulis "halaman 3 dari 7", ini menggambarkan ada kelanjutan.
3.       Identifikasi dan Pengendalian,  pada suatu Prosedur  mesti teridentifikasi keunikannya. Identifikasi untuk mempersiapkan akuntabilitas, dan gambaran suatu dokumentasi  sampai fasilitas dan masa kedaluwarsaan perubahan. Akuntabilitas dan gambaran prosedur berdasarkan pada sejumlah identifikasi atau kode, yang merupakan pengendalian (seperti., kapan dan berapa kali revisi atau jumlah edisi SOP dilakukan).
4.       Tujuan, suatu tujuan atau sasaran prosedur mesti dapat diulang (repeat) dan dapat dikembangkan, dan dinyatakan dalam gaya bahasa perintah, seperti., operasi, prosedur, proses, monitoring, dan rutinitas perawatan dengan perusahaan ABC dan XYZ sistem WFI.
5.       Ruang lingkup. Ruang lingkup (scope) harus mempunyai batas penggunaan prosedur. Apakah itu, sampel tertentu sesuai pengujian dengan metode ini? Apakah operasi ini terpakai hanya pada perlengkapan tertentu atau bagian tertentu? Apakah ada batasan kapasitas,  volume prosedur?
6.      Tanggung Jawab. Siapa bertanggung jawab melaksanakan uraian pekerjaan? Siapa melaporkan pekerjaan? Apakah diperlukan pelatihan khusus atau sertifikat? Pada sesi ini dibatasi karyawan yang melaksanakan, seperti: siapa yang mempunyai atau sesuai kualifikasi dalam melaksanakan uraian pekerjaan. Itu akan diatur suatu tahapan untuk sejumlah detail dalam dokumen berikut.
7.      Prosedur. Uraikan prosedur dalam langkah demi langkah (step-by-step) atau kronologis cara kerja. Gunakan kata kerja aktif dan pernyataan langsung, seperti., "Tambahkan 100.0 ml air murni, PN 0128."
8.       Kebutuhan Perhitungan / Penanganan data / Dokumensi. Uraikan bagaimana data mentah diolah dan dilaporkan. Sediakan contoh perhitungan