KULIAH ONLINE
10:16 PM
STANDAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DAN STANDAR OPERATING PROSEDUR
A.
Pengertian
Standar
Banyak diskusi dalam mempelajari dan membahas definisi standar. Kamus
Oxford meberikan beberapa pengertian konsep kunci mengenai definisi standar.
Pertama, standar adalah derajat terbaik. Kedua, standar meberikan suatu dasar
perbandingan. Ketiga, beberapa pengertian lain seperti tertulis dibawah ini ;
1.
Standar adalah
spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metode
yang disusun berdasarkan konsesus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan
syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, pengalaman, perkembangan masa kini dan masa
yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya (PP 102 tahun
2000).
2.
Standar adalah
suatu catatan menimum dimana terdapat kelayakan isi dan akhirnya masyarakat
mengakui bahwa standar sebagai model untuk ditiru.
3.
Standar adalah
suatu pernyataan tertulis tentang harapan yang spesifik.
4.
Standar adalah
suatu pernyataan tertulis dari suatu harapan-harapan yang spesifik
5.
Standar adalah
suatu patokan pencapaian berbasis pada tingkat tertentu ( dr.Yodi Mahendra ).
6.
Standar adalah
suatu pedoman atau model yang disusun dan disepakati bersama serta dapat
diterima pada suatu tingkat praktek untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
( Reyers, 1983).
7.
Standar adalah
nilai-nilai (velues) yang tertulis yang meliputi peraturan-peraturan dalam
mengaplikasi proses-proses kunci, proses itu sendiri, dan hasil sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan.
8.
Standar adalah
menaikkan ketepatan kualitatif atau kuantitatif yang spesifik dari komponen
struktural dalam sistem pelayanan kesehatan yang didasarkan pada proses atau
hasil suatu harapan (Donebean).
B.
Tujuan
Standar
1.
Penerapan
norma tingkat kerja yang diperlukan
C.
Manfaat
Standar dan Komponen-Komponennya
Dalam
membahas setiap standar pelayanan kebidanan digunakan format bahasan sebagai
berikut.
1.
Tujuan
yang merupakan tujuan dasar
2.
Pernyataan
standar berisi pernyataan tentang pelayanan kebidanan yang dilakukan dengan
penjelasan tingkat kompetensi yang di harapkan
3.
Hasil
adalah hal yang akan dicapai oleh pelayanan yang diberikan dan dinyatakan dalam
bentuk yang dapat diukur.
4.
Prasyarat
adalah hal yang (obat, alat dan sebagainya). Agar pelaksan pelayanan dapat
menerapkan standar.
5.
Proses
berisi langkah-langkah pokok yang perlu diikuti untuk menerapkan standar.
D.
Pengertian
SOP
1. Suatu
standar/pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan
menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Protap
merupakan tatacara atau tahapan yang harus dilalui dalam suatu proses kerja
tertentu, yang dapat diterima oleh seorang yang berwenang atau yang bertanggung
jawab untuk mempertahankan tingkat penampilan atau kondisi tertentu sehingga
suatu kegiatan dapat diselesaikan secara efektif dan efisien. (Depkes RI, 1995)
3.
SOP merupakan tatacara atau tahapan yang dibakukan dan
yang harus dialui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu. (KARS, 2000)
E.
Tujuan
SOP
1.
Agar petugas menjaga konsistensi dan tingkat kinerja
petugas atau tim dalam organisasi atau unit.
2.
Agar mengetahui
dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi
3.
Memperjelas
alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas terkait.
4.
Melindungi organisasi dan staf dari malpraktek atau
kesalahan administrasi lainnya.
5.
Untuk
menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi
F.
Manfaat
SOP
Memperlancar
tugas petugas atau tim.
Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.
Mengarahkan petugas untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.
Sebagai
pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.
G.
Prinsip-Prinsip
dalam penysunan SOP
Harus ada
pada setiap kegiatan pelayanan.
Bisa berubah sesuai dengan perubahan standar profesi atau
perkembangan iptek serta peraturan yang berlaku.
Memuat
segala indikasi dan syarat-syarat yang harus
dipenuhi pada setiap upaya, disamping tahapan-tahapan yang harus
dilalui setiap kegiatan pelayanan.
Harus
didokumentasikan.
H.
Pembuatan
SOP
1.
Merumuskan tujuan protap
2.
Menentukan judul
3.
Menentukan
kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan protap :
4.
Menterjemahkan policy / kebijakan /
ketentuan – ketentuan / peraturan-peraturan kebijakan berguna untuk :
- Terjaminnya suatu kegiatan
- Membuat standar kinerja
- Menyelesaikan suatu konflik dalam tim kerja
5.
Membuat aliran proses
6.
Bentuk bagan-bagan yang menggambarkan proses atau
urutan jalannya suatu produk/tatacara yang mencatat segala peristiwa;
- Memberi gambaran
lengkap tentang apa yang dilaksanakan
- Membantu setiap
pelaksanaan untuk memahami peran dan fungsinya dengan pihak lain.
7.
Syarat suatu bagan harus dibuat atas dasar pengamatan
langsung, tidak boleh dibuat atas dasar apa yang diingat serta disusun dalam“Flow
of Work”. Teknik membuat pertanyaan-pertanyaan dasar :
-Tujuan : Apa sebenarnya yang dikerjakan dan mengapa ?
-Tempat : Dimana saja dilakukan dan mengapa ?
-Urutan : Kapan dilakukan dan mengapa waktu itu ?
-Petugas : Siapa yang melakukan dan mengapa oleh dia ?
-Cara : Metoda apa yang dipakai dan mengapa dengan cara itu ?
8.
Menyusun
prosedur atau pelaksanaan kegiatan; Prosedur atau pelaksanaan disusun
berdasarkan atas hasil pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas (flow of
work) yang menggambarkan suatu unit kegiatan yang terbagi habis tercapai kepuasan kerja dan tercapainya tujuan.
I.
Langkah-langkah
menyusun SOP
1.
Menentukan
judul; yaitu judul dari SOP
2.
Menjelaskan
pengertian judul ; Merupakan pengertin dari judul SOP
3.
Rumuskan
tujuan; Yaitu tujuan yang diharapkan bila SOP dilakukan dengan benar
4.
Menentukan
kebijakan;Yaitu hal hal yang mendasari suatu SOP yang dijadikan referensi,
dasar kebijakan baik lokal maupun nasional, serta kesepakatan yang telah
dilegalitas.
5.
Menentukan
persiapan; yaitu fasilitas alat bahan yang harus tersedia untuk melakukan
proses ( meliputi jenis, jumlah serta spesifikasinya)
6. Membuat
aliran proses;
Merupakan urutan prosedur yang runut dan rinci meliputi;
- Pra interaksi; yaitu kegitan yang harus dilakukan sebelum
berinteraksi dengan pasien meliputi ceking dokumen dan klarifikasi
- Interaksi ; yaitu suatu kegiatan yang dilakukan saat
berinteraksi dengan pasien , meliputi;- Orientasi, kerja, terminasi
- Post interaksi; yaitu kegiatan yang dilakukan setelah selesai
berinteraksi dengan pasien
7.
Menentukan unit
terkait; yaitu bagian lain dari bagian pelaku prosedur yang berkaitan, dan
harus ada agar SOP bisa dilaksanakan dengan tepat dan benar .Dianjurkan utk mambuat bagan-bagan agar dapat memberikan gambaran lengkap
Penyusunan SOP (Standar Operasional
Prosedur)
Penyusunan Standar Operasional
Prosedur terbagi dalam tiga proses kegiatan utama yaitu:
1.
Requirement discovery berupa teknik yang
digunakan oleh sistem tersebut untuk mengidentifikasi permasalahan sistem dan
pemecahannya dari pengguna sistem
2.
Data modeling berupa teknik untuk
mengorganisasikan dan mendokumentasikan sistem
3.
Process modeling berupa teknik untuk
mengorganisasikan dan mendokumentasikan struktur dan data yang ada pada seluruh
sistem proses atau logis, kebijakan prosedur yang akan diimplementasikan dalam
suatu proses sistem.g
Macam-macam format SOP (Standar
Operasional Prosedur)
Pada suatu SOP akan tergambar identifikasi,
pengendalian, kemampuan selusur, konsistensi, dan akuntabilitas. Suatu SOP
hendaklah mempunyai format sebagai berikut :
1.
Nama
lembaga, nama selain pada
kop juga ada pada setiap halaman.Judul, judul harus jelas terurai dan
terukur. Karena, pada setiap prosedur diuraikan bagaimana mengerjakannya, judul
mesti bergaya bahasa perintah (direktif) untuk menjelaskan ‘siapa mengerjakan
apa’.
2.
Halaman, harus
tertulis "halaman 3 dari 7", ini menggambarkan ada kelanjutan.
3.
Identifikasi dan
Pengendalian, pada
suatu Prosedur mesti teridentifikasi keunikannya. Identifikasi
untuk mempersiapkan akuntabilitas, dan gambaran suatu
dokumentasi sampai fasilitas dan masa kedaluwarsaan perubahan.
Akuntabilitas dan gambaran prosedur berdasarkan pada sejumlah identifikasi atau
kode, yang merupakan pengendalian (seperti., kapan dan berapa kali revisi atau
jumlah edisi SOP dilakukan).
4.
Tujuan, suatu
tujuan atau sasaran prosedur mesti dapat diulang (repeat) dan dapat
dikembangkan, dan dinyatakan dalam gaya bahasa perintah, seperti., operasi,
prosedur, proses, monitoring, dan rutinitas perawatan dengan perusahaan ABC dan XYZ sistem WFI.
5.
Ruang lingkup. Ruang
lingkup (scope) harus mempunyai batas penggunaan prosedur. Apakah itu, sampel
tertentu sesuai pengujian dengan metode ini? Apakah operasi ini terpakai hanya
pada perlengkapan tertentu atau bagian tertentu? Apakah ada batasan
kapasitas, volume prosedur?
6.
Tanggung Jawab. Siapa
bertanggung jawab melaksanakan uraian pekerjaan? Siapa melaporkan pekerjaan?
Apakah diperlukan pelatihan khusus atau sertifikat? Pada sesi ini dibatasi
karyawan yang melaksanakan, seperti: siapa yang mempunyai atau sesuai
kualifikasi dalam melaksanakan uraian pekerjaan. Itu akan diatur suatu tahapan
untuk sejumlah detail dalam dokumen berikut.
7.
Prosedur. Uraikan prosedur dalam langkah demi langkah (step-by-step) atau
kronologis cara kerja. Gunakan kata kerja aktif dan pernyataan langsung,
seperti., "Tambahkan 100.0 ml air murni, PN 0128."
8.
Kebutuhan Perhitungan
/ Penanganan data / Dokumensi. Uraikan bagaimana data mentah diolah dan
dilaporkan. Sediakan contoh perhitungan